Pak Jokowi, Ini Masih Ada Yang Ngeyel Lho

Pak Jokowi, Ini Masih Ada Yang Ngeyel Lho
Peti kemas di pelabuhan. Foto: dok.JPNN

''Terutama tentang alasan proses bongkar muat keluar TPS tidak dipercepat,'' terang Takdir.

Bapak lima anak itu mengakui, masih belum ada temuan pelanggaran fatal tentang peti kemas yang sudah disegel tersebut.

Semua sudah sesuai dengan aturan. Namun, Takdir menyatakan bahwa pihaknya akan meminta para importer mendukung kebijakan dwelling time yang ditetapkan Presiden Jokowi.

 ''Kami akan terus bekerja keras untuk menurunkan dwelling time selama sebulan ini,'' tutur Takdir.

Pihaknya juga berharap adanya sinergi antara pemangku kebijakan di TPS Surabaya untuk merampingkan dwelling time. Juga untuk menghilangkan praktik pungli.

 ''Kalau kepolisian sendiri yang bergerak, tentu akan susah,'' lanjut Takdir.

Erika A. Palupi, penanggung jawab Bagian Hukum dan Komersial TPS Surabaya, mengaku tidak berniat menghalang-halangi kinerja kepolisian.

Pihaknya malah mendukung penuh keinginan Presiden Jokowi untuk menurunkan dwelling time yang ada. ''Kami memang harus berkoordinasi dulu. Tadi sedikit ada kesalahpahaman,'' ujar Erika pada Jawa Pos kemarin.(rid/riq/c14/dos/flo/jpnn)


SURABAYA - Satgas Dwelling Time Polres Pelabuhan Tanjung Perak menemukan sekitar 100 peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak.  Kotak-kotak besar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News