Pak Lurah Digerebek AKBP Halomoan Tampubolon, Masih Menyangkal

Pak Lurah Digerebek AKBP Halomoan Tampubolon, Masih Menyangkal
Sapriyadi dan Masjidi saat diperlihatkan ke awak media di BNN Kaltim. Foto: DWI RESTU/KALTIM POST

Pengakuan lurah yang akrab disapa Adi itu, dia sedang duduk dan bermain game. Lantaran menunggu anaknya pulang sekolah. Sejak pukul 16.00 Wita kemarin, pria yang mengaku tinggal di Lempake, Samarinda Utara itu sudah ada di kediaman Masjidi.

“Dia (Masjidi) ‘kan teman lama, saat staf di humas dan protokoler pemkot,” tuturnya. Menyebut dirinya tak tahu soal barang haram tersebut. Adi menjelaskan, tiba di lokasi penangkapan, ada laki-laki lain yang tak dikenalnya, dan lantas beranjak pergi.

BACA JUGA: Suami Habisi Selingkuhan Istri

Lurah yang baru dua bulan menjabat di Kelurahan Simpang Pasir itu membantah telah memakai kristal haram tersebut. “Enggak, ‘kan saya baru datang di situ,” akunya.

Namun, hasil pemeriksaan urine bisa menggugurkan semua pengakuan Adi. “Mereka positif narkoba,” timpal Tampubolon.

Namun, pria yang juga mantan staf di humas dan protokoler Pemkot Samarinda itu menyebut, sebelum jadi lurah, memang pernah mengonsumsi barang haram tersebut. “Enggak sering,” ujar pria dengan golongan IIA.

Ditegaskan Tampubolon, terbongkarnya dua oknum ASN, itu berkat informasi yang sampai ke telinga anggota BNN. “Dia mau berdalih silakan, bukti sudah cukup kok,” ujarnya.

Tampubolon mengaku sangat memprihatinkan dengan masih adanya keterlibatan oknum ASN. Menurutnya, peran pemerintah sangat vital dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 6/2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap dan Prekursor Narkotika. “Itu bukan sekadar instruksi dan slogan bebas narkoba,” tegasnya.

Lurah Simpang Pasir M Sapriyadi dibekuk BNN saat sedang pesta narkoba bersama seorang PNS Pemkot Samarinda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News