Pak Wiranto Beber Permintaan Keluarga Abu Bakar Baasyir
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto merespons polemik tentang keputusan pemerintah memberikan pembebasan bersyarat kepada Abu Bakar Baasyir. Menurut Wiranto, keputusan pemberian bebas bersyarat untuk narapidana terorisme itu tidak datang tiba-tiba.
Wiranto mengatakan, wacana tentang pembebasan bersyarat bagi Baasyir sudah bergulir sejak 2017. Menurutnya, keluarga Baasyir mengajukan permintaan agar pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo itu dibebaskan karena faktor usia dan kesehatan.
"Keluarga Abu Bakar Baasyir telah mengajukan permintaan pembebasan yang bersangkutan sejak 2017," ujar Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Permintaan keluarga Baasyir itu sampai ke meja Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, kepala negara yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengkaji pembebasan Baasyir.
"Presiden memahami permintaan keluarga tersebut. Namun, tentunya masih perlu dipertimbangkan dari aspek-aspek lainnya seperti ideologi Pancasila, NKRI, hukum dan lain sebagainya," tutur Wiranto.
Mantan Panglima ABRI itu menambahkan, Presiden Jokowi lantas memerintahkan jajarannya mengkaji kemungkinan membebaskan Baasyir. "Presiden memerintahkan kepada pejabat terkait untuk segera melakukan kajian secara lebih mendalam dan komperhensif guna merespon permintaan tersebut," pungkas Wiranto.(jpc/jpg)
Menurut Wiranto, keputusan pemerintah memberikan bebas bersyarat untuk narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir tidak datang tiba-tiba.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali
- Jokowi 'Rayu' Apple Membangun Pabrik di Indonesia
- Perekonomian Tumbuh Solid 5 Persen Meski Hadapi Tantangan Geopolitik
- Airlangga Sampaikan Seruan Presiden Agar Iran-Israel Menahan Diri
- SE MenPAN-RB: Besok, PNS & PPPK Tak Harus Ngantor, Ini Persyaratannya