Pakar Akui Kehebatan Bahlil di Tengah Situasi Sulit Mampu Bangkitkan Investasi

jpnn.com, JAKARTA - Kepuasan publik terhadap kinerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terus meningkat diangka 82,6 persen berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.
Kepuasan terhadap kerja Bahlil ini tidak terlepas dari capaian yang diraih oleh Kementerian Investasi yang dipimpinnya, dimana mereka mampu mewujudkan realisasi investasi yang melampaui target.
Hebatnya lagi, hal tersebut dicapai di tengah situasi serba sulit, yakni pandemi Covid-19.
BKPM mencatat realisasi investasi periode Januari-Maret (triwulan I) 2023 yaitu sebesar Rp 328,9 triliun, meningkat sebesar 16,5 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Sementara itu, pada periode April-Juni (triwulan II) sebesar Rp 349,8 triliun. Dengan begitu, realisasi investasi sejak Januari-Juni 2023 adalah Rp 678,7 triliun, atau 48,5 persen dari target Rp 1.400 triliun
Pakar kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, tingginya kepuasan publik atas kinerja Menteri Bahlil sebagai bentuk apresiasi capaian dan kinerjanya yang telah menunjukkan progresivitas masuknya investasi ke Indonesia.
Padahal, Indonesia saat ini sedang menghadapi tahun politik dan dihadapkan oleh situasi sulit.
Namun Menteri Bahlil mampu meyakinkan para investor iklim politik dan ekonomi tetap stabil sehingga realisasi investasi Indonesia cukup baik.
Kepuasan terhadap kerja Menteri Bahlil tidak terlepas dari capaian yang diraih oleh Kementerian Investasi, mampu mewujudkan realisasi investasi.
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia