Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis


Melihat angka-angka ini, Profesor Mahardika mengatakan daripada membuka diri lagi untuk menerima turis, Bali seharusnya menerapkan 'lockdown' ketat selama dua minggu untuk menekan kasus yang ada.
"Dengan data yang ada [sebenarnya] tidak memungkinkan kita untuk membuka diri bagi turis lokal maupun internasional," katanya.
"Rumah sakit sudah hampir penuh. Ini sudah lampu kuning, dan bahkan lampu merah bagi pemeritnah di Bali untuk melihat apakah sekarang waktu yang tepat untuk membuka diri bagi wisata, baik turis lokal maupun mancanegara."
"Ini harus dikaji dengan segera."
Turis lokal mulai berdatangan
Bali sudah dibuka untuk turis dalam negeri sejak 31 Juli lalu dengan ribuan orang dilaporkan sudah datang ke Bali.
Sementara turis manca negara rencananya akan dizinkan kembali mulai 11 September.
Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan turis berada di pantai-pantai, dengan sebagian mengenakan masker.
Pulau Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia sudah kembali dibuka untuk turis dalam negeri akhir Juli lalu
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- EIGER Dukung Penuh IFSC World Cup di Bali, Bukti Komitmen Kembangkan Panjat Tebing di RI
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan