Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis

Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis
A tourist wearing face sunbathe as beaches are gradually reopening following months of lockdown due to the new coronavirus outbreak, in Bali, Indonesia on Monday, July 27, 2020. Foto: ABC
Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis Photo: Bali sudah menerima turis dalam negeri dan mulai 11 September direncanakan akan dibuka bagi turis internasional. (AP: Firdia Lisnawati)

 

Melihat angka-angka ini, Profesor Mahardika mengatakan daripada membuka diri lagi untuk menerima turis, Bali seharusnya menerapkan 'lockdown' ketat selama dua minggu untuk menekan kasus yang ada.

"Dengan data yang ada [sebenarnya] tidak memungkinkan kita untuk membuka diri bagi turis lokal maupun internasional," katanya.

"Rumah sakit sudah hampir penuh. Ini sudah lampu kuning, dan bahkan lampu merah bagi pemeritnah di Bali untuk melihat apakah sekarang waktu yang tepat untuk membuka diri bagi wisata, baik turis lokal maupun mancanegara."

"Ini harus dikaji dengan segera."

Turis lokal mulai berdatangan

Bali sudah dibuka untuk turis dalam negeri sejak 31 Juli lalu dengan ribuan orang dilaporkan sudah datang ke Bali.

Sementara turis manca negara rencananya akan dizinkan kembali mulai 11 September.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan turis berada di pantai-pantai, dengan sebagian mengenakan masker.

Pulau Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia sudah kembali dibuka untuk turis dalam negeri akhir Juli lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News