Pakar Epidemiologi Sebut Pandemi Corona di Sumbar Berakhir pada Bulan..

Pakar Epidemiologi Sebut Pandemi Corona di Sumbar Berakhir pada Bulan..
Ilustrasi swab test COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Nah dari pertimbangan itu ada istilahnya basic reproduction number atau R0-nya itu kami kondisikan dengan masa inkubasi 14 hari, dengan kontak reproduksinya adalah 2,5 kapabilitas,” paparnya.

Hal itu bisa menginfeksi dari satu orang menjadi dua orang. Lalu, dua orang tersebut akan bisa menginfeksi dua orang lagi. Begitu seterusnya dengan sifat ganda.

“Dari estimasi kami dari awal ternyata benar. Rata-rata terinfeksi empat orang per hari. Itu kami ambil berdasarkan pemodelan SIR. Kalau berdasarkan dari lab, kami enggak bisa melihat nilai hariannya karena ada hasil pemeriksaan yang delay,” sebutnya.

Doktor bidang epidemiologi dari Prince of Songkla University, Thailand ini memprediksi, puncak kasus positif Covid-19 di Sumbar akan mencapai 350 kasus pada 21 Mei atau saat masa Idulfitri.

“Namun perlu dicatat, itu kondisi jika tanpa intervensi. Tentu bisa saja over estimate atau under estimate. Estimasinya bisa saja tidak sampai segitu karena sudah ada imbauan jarak jarak dan menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),” katanya.

Namun sebaliknya, jika tidak ada perubahan perilaku masyarakat secara bersama-sama mencegah penularan, maka angka kasus Covid-19 di Sumbar bisa lebih dari 350 ribu.

Defriman mencontohkan, misal, 36 kasus positif COVID-19 di Pasar Raya Padang yang diduga telah melakukan kontak dengan 1.000 orang.

“Bayangkan, satu orang bisa menginfeksi kemungkinan 1.000 orang. Itu baru satu klaster penularan, kalau ada 350 titik penularan seperti itu di Sumbar, maka sudah sampai 350 ribu orang terinfeksi positif COVID-19,” jelasnya.

Pakar epidemiologi memprediksi kasus corona di Sumbar mencapai puncaknya di angka 350.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News