Pakar Ingatkan Pembangunan PLTA Batang Toru Jangan Sampai Merusak Konservasi Hutan

Pakar Ingatkan Pembangunan PLTA Batang Toru Jangan Sampai Merusak Konservasi Hutan
Diskusi tentang energi di IPB University. Foto: source for JPNN

jpnn.com - BOGOR - Pakar lingkungan dari Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa menilai seluruh pembangkit listrik di Indonesia seharusnya sudah terintegrasi dengan konservasi ekosistem di daratan.

"Sudah seharusnya pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dengan konservasi ekosistem daratan," kata pria yang juga CEO Environment Institute itu dalam Seminar Integrasi Transisi Energi dengan Konservasi Ekosistem Daratan di IPB, Selasa (11/10).

Menurut Mahawan, integrasi tersebut tidak dapat ditawar lagi sebab agenda Paris Agreement untuk tidak melampaui 1,5 derajat celsius perlu upaya mitigasi agar emisi global tidak melampaui 33 Giga ton CO2e melalui transisi energi, termasuk di Indonesia.

"Indonesia memasuki dekade dominasi emisi sektor energi, artinya sebagian besar emisi gas rumah kaca nasional berasal dari sektor ini yang meliputi tiga sumber utama, yaitu pembangkit listrik, transportasi, dan industri," ujarnya.

Mahawan juga mengungkap soal pembangkit listrik, berdasarkan dokumen LTS-LCCR (Long Term Strategi for Low Carbon and Climate Resilience) strategi utama pemangkasan emisi dilakukan dengan coal phase down, penggunaan gas, penerapan teknologi Carbon Capture and Storage.

Dia pun menilai, tepat jika pemerintah serius membangun PLTA Batang Toru di Sumatera Utara dengan catatan pembangunan tidak merusak konservasi hutan.

"Kami mendukung penuh pembangunan PLTA Batang Toru. Namun, mesti diingat PLTA tidak boleh merusak konservasi hutan dan harus menggunakan teknologi yang ramah lingkungan," tutur Mahawan.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri KLHK, Haruni Krisnawati menyatakan bahwa transisi energi diperlukan dalam implementasi NDC (Nationally Determined Contribution) bersamaan dengan pencapaian target FOLU Net Sink 2030.

Seluruh pembangkit listrik di Indonesia seharusnya sudah terintegrasi dengan konservasi ekosistem di daratan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News