Pakar Ini Ungkap Pentingnya Etika Dalam Debat Pilpres

Pakar Ini Ungkap Pentingnya Etika Dalam Debat Pilpres
Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya Dr. Suko Widodo. (ANTARA/Dokumen Pribadi)

"Strategi debat itu terdiri dari level 1 sampai 6, mestinya makin matang berpikirnya semakin bijak. Pengambilan kebijakan itu pada level 6, bukan teknis atau level 1. Itu baru menunjukkan kualitas orang," ujarnya.

Untuk mencapai komunikasi efektif di dalam debat, istilah-istilah harus dijelaskan dengan mantap kepada semua audiens dalam perdebatan. Ditopang dengan cara penyampaian yang benar, ide yang digagas akan tersampaikan kepada masyarakat.

"Sehingga masyarakat dapat menilai calon pemimpin yang akan mereka pilih pada 14 Februari mendatang," ucapnya.

Selain itu, debat merupakan tradisi di dalam demokrasi dan cara untuk menemukan kebaikan yang tepat, sehingga tidak ada kata menang atau kalah di dalam perdebatan.

Debat mencari pemikiran-pemikiran yang bagus agar dapat menjadi alat bagi masyarakat untuk menyeleksi calon pemimpin mereka.

"Bagaimana kita bisa mempresentasikan ide-ide agar bisa diterima orang banyak dengan argumentasi-argumentasi," imbuhnya.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.

Etika menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dijaga dan diterapkan ketika debat pilpres.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News