Pakar Membandingkan Joget Gemoy Prabowo dengan Trump & Yeltsin, Bermasalah

Dijelaskan bahwa executive functioning bersangkut-paut dengan kesanggupan manusia mengelola informasi lalu membuat keputusan yang solid.
Joget Prabowo terkesan sebagai bentuk kompensasi, sekaligus pengalihan perhatian audiens, atas menurun jauhnya kemampuan Prabowo berpikir strategis dan tuntas di level tertinggi pejabat negara.
Dia mengingatkan strategi branding lewat joget juga berpotensi menjadi senjata makan tuan.
Ketika orang-orang di sekitar Prabowo terus mengarahkan Prabowo untuk berjoget, itu berarti mereka bukan melatih Prabowo untuk memulihkan executive functioning-nya, melainkan justru mempertumpul kapasitas kognitif Prabowo.
"Sudah hampir dua jam debat berlangsung. Executive functioning Prabowo tertakar, dan saya berempati pada beliau," ujar Reza. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Joget gemoy capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dilakukan berulang-ulang mendapat sorotan pakar psikologi forensik Reza Indragiri
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI