Pakar Nilai Politik Gagasan ala KIB Bakal Hasilkan Pemimpin Berkualitas

Pakar Nilai Politik Gagasan ala KIB Bakal Hasilkan Pemimpin Berkualitas
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan visi misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Surabaya, Minggu (14/8). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, politik berbasis ide, gagasan dan rasionalitas program, seperti yang ditawarkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), adalah hal yang sangat penting dan fundamental.

"Mengapa demikian, jelang 2024 setidaknya setahun terakhir ini. Kita dipertontonkan dengan prosesi politik elektoral yang hanya menekankan pada popularitas, elektabilitas, tanpa kekuatan ide dan gagasan," kata Airlangga saat memberi tanggapan atas penyampaian visi-misi KIB di Surabaya, Minggu (14/8).

Ketika politik hanya didorong oleh elektabiltas, popularitas saja, maka sangat memungkinkan munculnya politik identitas, polarisasi identitas, dan politik pencitraan.

Politik identitas atau polarisasi identitas dan pencitraan politik, menurut Airlangga adalah sihir politik bagi rakyat indonesia.

"Saya bilang itu adalah sihir politik, karena hanya memperdaya, merayu dan memikat. Tapi memecah belah, tidak memberikan manfaat apa-apa bagi rakyat indonesia dan juga ekslusif, tidak inklusif," imbuhnya

"Kita membutuhkan tongkat Nabi Musa untuk menghadapinya, yaitu rasionalitas, ide, gagasan, program. Sesuatu yang inklusif di mana semua warga Indonesia bisa terlibat di dalamnya, tidak memecah belah dan bisa menyehatkan masa depan rakyat Indonesia."

Airlangga beranggapan bahwa momentum politik KIB ini adalah bagian dari penemuan kembali jalur politik kita.

"Karena republik ini adalah Republik Indonesia yang dibangun oleh akal budi. Republik yang dibangun oleh intelektualitas, kebijaksanaan, dan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu ide dan gagasan menjadi sesuatu hal yang utama untuk diperjuangkan," ujarnya.

Airlangga beranggapan bahwa momentum politik KIB ini adalah bagian dari penemuan kembali jalur politik kita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News