Pakar Prediksi Produksi Beras Naik hingga 1,5 Juta Ton pada 2024, Masih Perlu Impor?
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa sekaligus Research Associate Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyoroti wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga tiga juta ton pada 2024.
Pasalnya, tahun ini ada potensi kenaikan produksi beras nasional sebanyak 0,9 juta hingga 1,5 juta ton pada 2024.
Hal itu diungkapkan Andreas dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024 di Jakarta, Selasa (23/1).
Menurut Andreas, jika impor dilaksanakan di tengah kenaikan produksi beras maka, stok beras di pasaran akan banjir.
Guru Besar IPB itu pun mengkhawatirkan harga beras akan anjlok sehingga merugikan produsen atau petani.
"Kalau stok besar pasti akan menjatuhkan harga yang lebih besar daripada kenaikan stok tersebut. Yang paling dirugikan adalah sedulur tani," ujar Andreas.
Melongok impor 2023, kata Andreas, Pemerintah Indonesia melakukan impor beras sebanyak 3,3 juta ton.
Impor beras dilakukan dengan asumsi bahwa produksi nasional akan turun tajam karena fenomena El Nino.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyoroti wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga 3 juta ton
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- BAZNAS Distribusikan 137 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah Hingga ke Pelosok
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat untuk PT Mahasu Bugel Logistik
- Tinjau Harga Bahan Pokok di Sumsel, Satgas Pangan Polri Simpulkan Temuan