Pakar Prediksi Produksi Beras Naik hingga 1,5 Juta Ton pada 2024, Masih Perlu Impor?
Namun, produksi beras pada 2023 hanya turun 0,65 juta ton.
Dengan demikian, ada kelebihan stok sebesar 2,65 juta ton beras. Oleh karena itu, ia mengatakan keputusan impor beras perlu ditinjau agar tidak merugikan petani.
Di sisi lain, pada 2024, total produksi biji-bijian di dunia naik 2,33 persen, gandum dunia turun sekitar 0,54 persen, biji kasar termasuk jagung, sorgum, dan rye naik cukup tinggi sebesar 4,7 persen.
Produksi jagung global bahkan meningkat 6,9 persen sehingga harga jagung diperkirakan turun. Selanjutnya, produksi beras dunia naik sedikit dari 513 juta ton pada 2022/2023 menjadi 513,5 juta ton pada 2023/2024.
Produksi kedelai naik dari 375,4 juta ton pada 2022/2023 menjadi 399 juta ton pada 2023/2024 atau sebesar 6,29 persen karena kenaikan produksi di Argentina, Amerika Serikat, Rusia, China, Paraguay dan Bolivia, tetapi menurun di Brasil. Dengan demikian, harga kedelai akan turun karena terjadi kenaikan produksi yang tinggi.
Selanjutnya, produksi minyak nabati juga naik 2,67 persen yakni dari 217,2 juta ton pada 2022/2023 menjadi 223 juta ton pada 2023/2024.(antara/mcr10/jpnn)
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyoroti wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga 3 juta ton
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- Bea Cukai Malang Terbitkan Izin Fasilitas KITE IKM untuk PT Majoin Coness Indonesia
- Bea Cukai Dampingi Mendag Zulkifli Hasan Ekspose Temuan Kapal Tanker Tanpa Izin Impor
- Mendag Zulhas Sebut Oil Tanker yang Dibeli dari China Ini Tak Layak, Bakal Dikembalikan