Pakar Sarankan Kementan Siapkan Strategi untuk Menghadapi El Nino

Pakar Sarankan Kementan Siapkan Strategi untuk Menghadapi El Nino
Guru Besar Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus segera mengantisipasi datangnya kemarau kering atau El Nino Ilustrasi - Petani. Foto: Ricardo/jpnn.com

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan pihaknya melalui Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan pembangunan Embung 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 3.213 unit, dan hibah pompa air untuk daerah rawan kekeringan 1.900 unit pada 2023.

Sebelumnya, sepanjang 2020-2022 Kementan telah melakukan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau, antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11.866 unit, Perpompaan 2.177 unit, Perpipaan 439 unit, dan pembangunan Embung 1.531 unit. Berbagai infrastuktur yang sudah dibangun itu juga dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak El Nino.

Tak hanya membangun sarana dan prasarana, Kementan juga mendorong para petani ikut dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai bentuk mitigasi apabila nanti terjadi gagal panen karena adanya kekeringan.

Tak hanya itu, koordinasi dengan BMKG juga dilakukan untuk menyamakan validasi cuaca sehingga bisa mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem yang berdampak pada pertanian.

"Menghadapi musim kering ekstrim atau El Nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," pungkas Syahrul. (mcr10/jpnn)

Guru Besar Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus segera mengantisipasi datangnya kemarau kering atau El Nino


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News