Pakar: Semakin Banyak Orang Divaksinasi Akan Semakin Longgar Aturan Pembatasan Terkait COVID

Pakar: Semakin Banyak Orang Divaksinasi Akan Semakin Longgar Aturan Pembatasan Terkait COVID
Untuk mencegah lockdown lagi, pakar mengatakan harus ada tingkat vaksinasi yang tinggi, kepatuhan terhadap aturan dan sistem pelacakan kasus yang bagus. (AAP: James Ross)

Menurut pakar masalah kekebalan dari Murdoch University, Cassandra Berry, semakin banyak warga Australia yang menjalani vaksinasi, maka lockdown di masa depan tidak akan seketat seperti sebelumnya.

"Dengan vaksinasi terus berlanjut, dan semakin banyak diantara kita yang mendapatkannya, kita masih akan melihat munculnya kasus. Namun saya kira kita tidak akan menjalani lockdown yang sangat ketat seperti sebelumnya," katanya.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari lockdown? 

Epidemiolog Emma Miller dari Flinders University mengatakan untuk mencegah adanya lockdown lagi yang harus terjadi adalah tingkat vaksinasi tinggi,  kepatuhan tinggi terhadap aturan dan pelacakan kasus yang bagus.

Ia juga mengatakan Australia harus membantu negara-negara lain dalam menangani penyebaran virus.

Karena itu adalah satu-satunya cara mencegah masuknya virus corona ke Australia dan mencegah kebocoran dalam sistem hotel karantina.

"Kita hanya bisa membuka diri dan berperilaku normal bila semua orang di seluruh dunia melakukan hal yang sama," katanya.

Petunjuk kesehatan terbaru dari Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengatakan  mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh tidak perlu lagi menjalani karantina bila terpapar virus, sepanjang tidak menunjukkan gejala.

Warga yang sudah vaksinasi penuh di Amerika Serikat juga tidak harus menjalani isolasi mandiri setelah melakukan perjalanan internasional ataupun antar negara bagian.

Sebuah penelitian terbaru menyimpulkan Australia akan sulit mencapai 'herd immunity' atau kekebalan tubuh karena sejumlah hal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News