Pakistan Bekuk Lima Informan CIA Pembocor Osama
Bantah Perwira Militernya Terlibat
Kamis, 16 Juni 2011 – 07:36 WIB
Seorang pejabat tinggi intelijen Pakistan justru tidak mau menjawab saat dikonfirmasi Agence France-Presse perihal penangkapan lima orang (termasuk perwira militer) itu. Seorang petinggi militer Pakistan yang tak mau disebutkan namanya juga tidak membantah atau membenarkan kabar tersebut.
Selain seorang petinggi militer berpangkat mayor, ISS juga menangkap warga sipil yang menyewakan rumahnya kepada CIA. Dari rumah itu, CIA melakukan pengintaian atas Osama. "Pemilik rumah dan sejumlah orang lainnya sudah kami amankan," kata seorang pejabat Pakistan yang tidak mau membeber identitasnya kepada wartawan.
Kondisi lima informan CIA tersebut masih belum jelas. Dalam kunjungannya ke Islamabad pekan lalu, Direktur CIA Leon Panetta sempat membahas nasib para informan yang berjasa dalam operasi rahasia itu. Tapi, belum tercapai kesepakatan. Meski di mata AS berjasa, para informan itu belum tentu mendapat apresiasi yang sama dari pemerintah Pakistan.
Apalagi, Zardari menyatakan sangat kecewa kepada AS karena tidak koordinasi dengan pemerintah Pakistan terkait operasi rahasia tersebut. Menurut pemimpin 58 tahun yang juga suami mantan PM (mendiang) Benazir Bhutto itu, Insiden Abbottabad merupakan salah satu bentuk pelecehan AS terhadap militer Pakistan. Sejak insiden tersebut, hubungan kedua negara merenggang. Kerja sama intelijen AS dan Pakistan pun tidak selancar dulu lagi.
WASHINGTON - Upaya Pakistan memburu informan yang diduga telah membocorkan lokasi persembunyian pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden, membawa hasil.
BERITA TERKAIT
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina
- Persenjataan Nuklir Rusia dan China Makin Kuat, Amerika Merasa Terancam
- Raja Salman Undang 50 Warga Negara Indonesia Naik Haji Gratis
- Hasil Survei: Mayoritas Warga Jerman Tak Mendukung Palestina Merdeka
- Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di AS 2023: Terjadi 654 Penembakan Massal
- Pemilihan Anggota GB ILO 2024-2027: Indonesia Tentukan Arah Ketenagakerjaan Dunia