Palembang Masih Diselimuti Kabut Asap Meski Hujan, BMKG Beri Penjelasan

"Jadi, meskipun sudah turun hujan tidak serta merta asap hilang, apalagi di tempat kebakaran tidak turun hujan sehingga sumber asap akan tetap ada," tutur Sinta.
Lebih lanjut Sinta menjelaskan jarang pandang di setiap daerah berbeda, tergantung dengan kondisi lingkungan.
"Seperti di bandara yang dataran luas itu asap bisa lebih tebal dibanding wilayah permukiman," terang Sinta.
Terakhir, Sinta mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap memakai masker saat bepergian di luar rumah.
"Tetap gunakan masker, karena kualitas udara saat ini masih buruk, bahkan masuk kategori berbahaya, usahakan kalau tidak terlalu berkepentingan untuk tidak keluar rumah," tutup Sinta.
Sebagai informasi, sejak beberapa hari terakhir, Palembang terus masuk peringkat pertama kualitas udara terburuk di seluruh Indonesia. Hal ini terlihat dari laman AQAir.
Dengan tingkat konsentrasi PM2.5 Palembang saat ini berada pada level 626 µg/m³ atau setara dengan 125.2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Word Health Organization (WHO). (mcr35/jpnn)
BMKG memberi penjelasan soal fenomena kabut asap yang makin pekat saat Palembang diguyur hujan beberapa hari terakhir. Ini yang terjadi.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati
- Beraksi Belasan Kali, Pelaku Pemalakan di Minimarket Palembang Ditangkap
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- Bandara SMB II Ingatkan Jemaah Calon Haji Tidak Membawa Benda Tajam
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Pembukaan Lahan Sawit Berujung Karhutla, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
- Menyambi Jual Sabu-Sabu, Sapar Ditangkap di Musi Rawas