Palestina Terus Menderita, Dukungan Amerika Tak Ada Dampaknya

Palestina Terus Menderita, Dukungan Amerika Tak Ada Dampaknya
Aksi Bela Palestina. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Sikap Bennet yang menyepelekan itu memprovokasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menuduh Israel "menghancurkan prospek penyelesaian politik berdasarkan solusi dua negara" melalui permukiman di Tepi Barat yang direbutnya dalam perang Timur Tengah 1967.

Ketika berbicara di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) pada September tahun ini lewat video dari Tepi Barat, Abbas mendesak dunia internasional untuk bertindak menyelamatkan solusi dua negara, yang selama beberapa dekade menjadi landasan diplomasi untuk konflik Israel-Palestina.

Sebagian besar negara memandang permukiman di Tepi Barat itu ilegal.

Presiden Abbas mengancam akan mencabut pengakuan Palestina atas Israel jika Israel tidak menarik diri dari Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur dalam waktu satu tahun.

Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara. Pernyataan tersebut diungkapkan Biden saat berbicara di SMU PBB pada September.

Biden akan memastikan "masa depan Israel sebagai negara demokratis yang hidup dalam damai bersama dengan negara Palestina yang demokratis dan berlangsung selamanya."

Amerika Serikat juga menyatakan menentang keras rencana Israel memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat yang didudukinya dan bahwa tindakan itu merusak masa depan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Kecaman itu merupakan kritik paling keras yang pernah dilontarkan pemerintah Presiden Joe Biden selama ini terhadap kebijakan Israel menyangkut permukiman.

Harapan akan sebuah penyelesaian damai yang langgeng dengan terbentuknya negara Palestina tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News