PAN Merasa Seperti Gadis Cantik
Meski Terlihat Biasa Tapi Tetap Dilirik

jpnn.com - JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) terlihat adem-adem saja saat partai lain mulai memperlihatkan upaya membangun koalisi untuk pemilu presiden (pilpres). Partai pimpinan Hatta Rajasa itu justru percaya diri karena merasa bakal diperebutkan oleh partai lain.
Menurut Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, partainya ibarat gadis cantik yang diperebutkan oleh partai lain untuk berkoalisi. "Sebetulnya kalau PAN akhir-akhir ini biasa-biasa saja, insya Allah nanti di ujung akan jadi gadis cantik," kata Tjatur dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (13/4).
Tjatur menyatakan, dalam rangka membangun koalisi itu sejumlah partai sudah melakukan komunikasi dengan PAN. Bahkan, katanya, utusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga sudah berkomunikasi dengan petinggi PAN.
Selain itu, sebut Tjatur, calon presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga berkomunikasi secara intensif dengan PAN. Karenanya Tjatur meyakini PAN akan diperhitungkan oleh capres-capres yang memiliki suara terbuka.
"Karena kita yakin diri, kita kursinya nomor lima, dan insya Allah di parlemen solid. Kita punya keyakinan pasti capres yang digadang-gadang punya suara tertinggi itu pasti memperhitungkan," tuturnya.
Tjatur menambahkan, PAN menyambut baik tawaran dari setiap partai. Namun, lanjutnya, PAN bersedia berkoalisi asalkan ada kesepakatan untuk melanjutkan program yang digagas Hatta Rajasa.
"Harus ada kelanjutan yang dilakukan Pak Hatta sekarang, renegosiasi kontrak-kontrak (pertambangan, red), tidak boleh ekspor barang mentah, ada roadmap penguasaan minimal 51 persen sumber daya alam dan itu ada sambutan yang baik," tandas Tjatur. (gil/jpnn)
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) terlihat adem-adem saja saat partai lain mulai memperlihatkan upaya membangun koalisi untuk pemilu presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Bilang PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
- Kader PDIP Siap-Siap, Megawati Bakal Buat Tur Indonesia, Dimulai dari Aceh Sampai Merauke
- Tanggapi Kecelakaan Berulang dengan Korban Massal, Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Sejumlah PAC PDIP Banten Minta DPP Kembalikan Hak Tia Rahmania