Panas, Bawaslu Tambah Pengawas dari Luar Jakarta

Panas, Bawaslu Tambah Pengawas dari Luar Jakarta
Warga menggunakan hak suaranya di Pilkada DKI putaran pertama. Hari ini pemungutan suara putaran kedua. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Tujuannya, untuk melihat dan mengawal langsung proses penghitungan suara. Sesuai jadwal penghitungan suara itu dilakukan setelah pukul 13.00.

"Kalau sudah (datang lagi ke TPS, red) itu tidak perlu ada maklumat lagi. Karena kalau orang dari daerah lain masuk ke Jakarta kan sepertinya tidak percaya orang Jakarta," ujar JK di kantor wakil presiden kemarin (18/4).

Maklumat tersebut berkaitan dengan rencana pengerahan masa dari luar kota ke Jakarta untuk mengawal hasil pemungutan suara. Polda Metrojaya, KPU DKI Jakarta, dan Bawaslu DKI Jakarta sampai membuat maklumat untuk pelarangan pengerahan masa tersebut.

Lebih lanjut, JK menuturkan dari sekitar 300 pemilih di tiap TPS itu setidaknya ada seratus orang yang perlu ikut memantau.

Kondisi itu tentu akan membuat penghitungan suara itu sudah ramai. Tidak perlu ada lagi orang dari luar Jakarta yang ikut-ikutan melihat perhitungan suara.

Total DPT DKI Jakarta sebanyak 7.218.280 orang. Mereka akan menyoblos di 13.023 TPS. JK berharap ada sekitar setengah dari pemilih itu datang lagi ke TPS pada saat pemungutan suara.

"Kalau datang dari luar (Jakarta, red) nanti tidak mendukung, tapi nanti malah jadi masalah justru," ungkap JK.

Dia dan Mufidah Jusuf Kalla terdaftar sebagai pemilih di TPS 03 Jalan Brawijaya Raya, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada putaran pertama 15 Februari lalu JK juga mencoblos di TPS yang sama.

Tensi pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua hari ini yang diprediksi panas, membuat Bawaslu mengambil langkah yang tidak biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News