Panas Jelang Pilkada, Isu 6 Perempuan Bawa Rp 6 M di Kamar

Panas Jelang Pilkada, Isu 6 Perempuan Bawa Rp 6 M di Kamar
Petugas Panwaslu PPU membuka segel di kamar nomor 5 Penginapan Venus, mengamankan 11 kantong plastik berisi nasi bungkus dan satu koper. Hijrah Mas’ud (jilbab hitam) diapit petugas. Foto: RIKIP AGUSTANI/KALTIM POST/JPNN.com

Sebab, dia hanya diminta sebatas menyaksikan kegiatan penggeledahan sehingga tidak memiliki kewenangan untuk menghitung jumlah uang yang diduga akan dibagikan kepada warga untuk memengaruhi hak pilihnya di Kecamatan Penajam.

Begitu pula dengan jumlah nasi bungkus yang berada di dalam kantong plastik, juga tidak dihitung. Sebab, jumlahnya sangat banyak. Sedangkan kamar hanya diisi enam orang.

Rochman sempat naik pitam karena dituding Agus Amri menyampaikan informasi bahwa ada Rp 6 miliar yang disimpan di kamar tersebut. ”Mana pernah saya ngomong begitu di depan Agus Amri. Tolong dijaga mulutnya,” kata Rochman.

Sementara itu, Agus Amri mengklaim, saat penggeledahan, tidak ada bukti yang mengarah pada indikasi politik uang. Kliennya yang diintimidasi pun disebutnya tertekan. Bahkan, Hijrah Mas’ud dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

”Mereka menginap di sini (Penginapan Venus) karena ada urusan keluarga. Bagi saya, ini tidak ada kaitannya dengan pilkada,” ucapnya.

Dikawal ratusan orang dan pendukung AGM-Hamdam, pihaknya pun melaporkan tindakan persekusi tersebut ke Mapolres PPU pada pukul 17.00 Wita.

”Kami tidak boleh tunduk pada premanisme. Kami adukan pasal perampasan kemerdekaan dan fitnah money politics,” katanya. Ada 12 orang yang dilaporkan. ”Nanti kami rilis,” katanya.

Ketua Panwaslu Daud Yusuf menuturkan akan berkoordinasi dulu dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim untuk menindaklanjuti masalah dugaan politik uang yang telah terjadi. Sebab, saat penggeledahan, tidak ditemukan uang sebagaimana yang dituduhkan. ”Ini rawan saya sampaikan. Nanti kami koordinasi dulu pimpinan di atas,” ujarnya.

Ketegangan menjelang pencoblosan Pilkada Penajam Paser Utara dipicu kabar enam perempuan membawa Rp 6 miliar untuk politik uang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News