Pancasila Akomodasi Nilai Positif dari Ideologi Modern

Pancasila Akomodasi Nilai Positif dari Ideologi Modern
Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan bidang Komunikasi Politik dan Informasi, Eko Sulistyo (kedua kiri) menjadi pembicara Seminar Nasional Kebangsaan di Palembang, Sumsel, Sabtu (7/10). Foto: Dok. Pemuda Katolik Sumsel

“Pancasila adalah konsensus nasional yang menyatukan Indonesia yang majemuk menjadi satu ikatan bangsabernama Indonesia. Para pendiri bangsa yang merumuskan Pancasila menyadari bahwa Indonesia memiliki ribuan pulau, ratusan bahasa, suku, dengan tradisi budayanya yang beragam. Untuk itu, diperlukan landasan bernegara yang bisa diterima semua pihak,” ungkapnya.

Dalam seminar ini peserta dan tamu undangan terlihat antusias mengikuti seminar. Mereka aktif dalam seksi tanya jawab yang diberikan oleh moderator.

Ferdian Andreas Lacony, Wakil Bupati Pali, yang sempat hadir sebagai tamu undangan, mengatakan bahwa Pancasila secara ideologi dan falsafah sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, karena sudah final.

“Pemerintah telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahirnya. Saat ini penting untuk terus disosialisasikan kepada generasi muda tentang pancasila sehingga memiliki pemahaman yg utuh tentang nilai yg terkandung dalam Pancasila. Lalu dapat mengimplementasikan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, sehingga semakin mempererat persaudaraan antar anak-anak bangsa yang tujuannya adalah menjaga NKRI demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh masyarakat indonesia,” ungkapnya.(fri/jpnn)


Pancasila mampu mengakomodasi nilai-nilai fundamental yang positif dari ideologi modern. Pancasila juga dianggap sebagai konsensus bangsa


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News