Pandemi Corona tak Menghalangi Langkah KLHK Memperkuat Pengendalian Karhutla

Pandemi Corona tak Menghalangi Langkah KLHK Memperkuat Pengendalian Karhutla
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memperkuat berbagai upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), khususnya di Provinsi rawan di tengah situasi pandemi COVID-19, 

Selain memperkuat kegiatan pencegahan mulai dari tingkat tapak, Menteri LHK Siti Nurbaya juga telah membentuk tim kerja pendampingan daerah rawan Karhutla.

Tim ini diisi oleh jajaran Eselon I dan II, Staf Khusus Menteri, dan Tenaga Ahli Menteri lingkup KLHK yang akan memberikan dukungan serta pendampingan bagi tim Satgas di daerah.

Itu dibahas Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah saat memimpin rapat virtual pencegahan Karhutla di Sumatera Selatan pada Rabu (6/5).

''Situasi COVID-19 cukup memberi tantangan pada kerja lapangan, karenanya KLHK sangat membutuhkan kerja sama dari semua perangkat terkait di daerah agar tidak terjadi Karhutla, terutama di Sumatera Selatan yang termasuk daerah rawan,'' kata Karliansyah.

Dalam paparannya, Karliansyah menyampaikan berbagai upaya pencegahan karhutla melalui pemulihan ekosistem gambut, serta capaian ketaatan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) yang menjadi kewajiban perusahaan untuk menghindari karhutla berulang.

Dari hasil evaluasi pemegang izin perkebunan (HGU), pencegahan karhutla melalui pemulihan ekosistem gambut dilakukan dengan membangun beberapa infrastruktur seperti Titik Penataan-TMAT Manual, TP-TMAT Logger, dan sekat kanal.

Sementara di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), pencegahan pencegahan karhutla melalui pemulihan ekosistem gambut dilakukan dengan membangun beberapa infrastruktur seperti 376 Titik Penataan-TMAT Manual, TMAT otomatis 106 unit, stasiun curah hujan 7 unit, dan 321 unit sekat kanal.

KLHK sangat membutuhkan kerja sama dari semua perangkat terkait di daerah agar tidak terjadi karhutla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News