Pandemi COVID-19 dari Balik Kaca Laboratorium

Pandemi COVID-19 dari Balik Kaca Laboratorium
Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar dengan Biosafety Level 2 (BSL-2) ditunjuk menjadi salah satu laboratorium pemeriksa sampel terduga COVID-19 di Jabar. (Foto: Humas Jabar)

Setelah optimasi dua alat esktraksi selesai, dirinya pun berharap kapasitas pemeriksaan 1.200 sampel per hari bisa betul-betul dilakukan paling telat pekan depan. 

Hingga akhirnya, 18 orang di tim gabungan yang khusus memeriksa sampel COVID-19 di Labkesda Jabar bisa memaksimalkan seluruh alat yang ada di setiap tahap pemeriksaan sebagai garda terdepan Jabar dalam menemukan kasus positif COVID-19.

"Dari segi SDM pun untuk verifikasi dan validasi hasil akhir yang saat ini baru empat orang, sore ini (9/4) saya sudah minta tambahan (orang), jadi minimal ada delapan orang untuk verifikasi sementara validasi cukup dua orang," ujar Ryan.

"Jabar Digital Service dan UNPAD juga sedang mengembangkan sistem untuk registrasi sampai proses dan selesainya post analysis, untuk membantu kami. Jadi dari awal data itu komplet, termasuk NIK, karena data dalam epidemiologi itu sangat penting."

"RSHS (RSUP Dr. Hasan Sadikin) juga sedang membenahi ruang BSL (Biosafety Level). Saat sudah selesai, pemeriksaan (sampel) bisa dibagi ke sana. Tapi tentunya kita semua berharap semoga jumlah sampel yang masuk semakin berkurang, artinya puncak pandemi terlewati," tutup Ryan. (ikl/jpnn)

COVID-19 betul-betul menjadi pandemi, dari Asia ke Eropa, dari Afrika ke Amerika, dan menginfeksi lebih dari satu juta orang juga menjadi kematian bagi hampir 90 ribu pasien di dunia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News