Pandemi Covid-19, Petani Mengeluhkan Tomat Membusuk, Terong Hanya jadi Makanan Sapi
"Kalau lihat ada jeruk yang warnanya hijau di kiri, orange di kanan, pilihlah yang hijau karena itu produk petani lokal. Kalau lihat beras ada warnanya butek dan ada putih bersih, jangan pilih yang putih bersih karena pasti itu impor," tuturnya.
Begitu juga ketika memilih gula, pilihlah warna kekuningan jangan yang putih mengkilap. Karena yang butek dan kekuningan itu produk petani lokal.
Meski penampilan kurang menarik, menurut Winarno, rasanya lebih enak karena produk petani lokal tidak dipoles macam-macam. Berbeda dengan produk impor yang sudah dipoles dengan alat canggih.
Winarno juga meminta pemerintah melindungi petani dengan cara menginformasikan bila mau ada impor. Misalnya impor jeruk, pemerintah harus menginformasikan kepada petani. Informasi ini penting agar petani tidak menghabiskan waktu dan anggaran untuk memelihara jeruknya sampai besar.
"Kami butuh informasi bila pemerintah mau impor produk apa. Karena kalau produk petani lokal dihadapan dengan produk impor, pasti akan kalah karena konsumen membeli barang dilihat dari tampilannya. Produk impor lebih bagus penampilannya meski rasanya tidak enak seperti produk petani lokal," pungkasnya. (esy/jpnn)
Petani berharap masyarakat membeli hasil panen mereka sehingga hasil panen tidak terbuang sia-sia di tengah pandemi covid-19 ini.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kongres APAO 2024, Kemenparekraf Sebut Sektor Ini Memberi Dampak Ekonomi Positif
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- 85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Menurunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
- Ganjar Bertekad Wujudkan Berdikari Bidang Kesehatan, Ada Kaitannya dengan Pertahanan
- Ruang Pintar PNM Dukung Akses Internet Anak Indonesia
- Fundamental Kuat, BRI Optimistis Mengarungi 2024