Pangan Dalam Negeri Bisa Dipenuhi
Kamis, 18 Februari 2010 – 11:03 WIB
Dalam Semiloka hadir sebagai pembicara dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hermanto Siregar, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Komite II DPD Intsiawati Ayus, Bupati OKUT (Sumsel) Herman Deru. Hadir pula sekitar 40 Bupati se-Indonesia, antara lain Bupati Banyuasin dan Walikota Palu, asosiasi eksportir pangan, KNTA, pengamat dari Universitas Indonesia Arbi Sanit, dan profesor pertanian PPs Unsri Andi Mulyana.
Baca Juga:
“DPD hanya memfasilitasi pembentukan forum daerah penghasil pangan untuk kali ini saja. Setelah itu kita harapkan forum ini berjalan berkelanjutan, nanti bisa bersama penggagas Bupati OKU Timur. Forum ini bisa menaikkan posisi tawar para petani,” kata Laode saat membuka acara.
Forum daerah penghasil pangan ini juga bisa menjadi modal sosial untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Kita pernah swasembada pangan di era Presiden Soeharto. Sayang, akhir-akhir ini kita masih melakukan impor beras, bahkan impor beras dari Vietnam, ternyata beras Vietnam itu berasal dari Thailand. Padahal kita punya potensi yang sangat besar bahkan bisa ekspor. Itulah sebabnya forum daerah penghasil pangan ini saya katakan sangat penting,” beber Laode.
Sementar itu, Profesor Pertanian Unsri Andi Mulyana mengatakan, produksi beras Indonesia sekitar 36,5 juta ton per tahun. “Konsumsinya sekitar 108 kg per kapita per tahun,” bebernya.
JAKARTA- Bupati OKU Timur, Herman Deru mengatakan pangan dalam negeri bisa dipenuhi oleh para petani lokal. Sehingga pemerintah tidak perlu
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI
- 5 Berita Terpopuler: Info Penting, Lulusan SMA Berpeluang dalam CPNS & PPPK 2024, tetapi Honorer Non-Database BKN Siap-Siap
- Bank DKI dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Berikan Kredit Kepemilikan Tempat Usaha
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045