Pangeran Ali Janjikan Rp 13,3 Triliun untuk Negara 'Miskin', Sepp Blatter?

Pangeran Ali Janjikan Rp 13,3 Triliun untuk Negara 'Miskin', Sepp Blatter?
Pangeran Ali bin Al Hussein (kiri) dan Sepp Blatter. Foto: AFP

Dia mulai bekerja di FIFA pada tahun 1975, sebagai Direktur Teknis (1975-81), Sekretaris Umum (1981-98), dan kemudian Presiden (sejak 1998). Ia terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 2002 (mengalahkan Issa Hayatou) dan sekali lagi pada tahun 2007.

Kebijakan Presiden Blatter yang paling mudah diingat adalah diperkenalkannya sistem silver goal untuk menggantikan golden goal (sejak Euro 2004). Sistem ini kemudian dihentikan dan semua pertandingan kini memainkan babak tambahan penuh. 

Blatter juga menghapus kualifikasi otomatis bagi juara bertahan Piala Dunia FIFA sejak Piala Dunia FIFA 2002. Di era Blatter juga, seorang pemain yang merayakan golnya dengan cara membuka baju diberi hadiah kartu kuning. Blatter mampu berbahasa Jerman, Prancis, Inggris, Spanyol, dan Italia.

Apa yang terjadi jika Blatter menang?

Blatter menjanjikan reformasi di periode kepemimpinan berikutnya. Selama kampanye, Blatter menegaskan tidak ada yang salah dengan roda organisasi FIFA selama dia memimpin. Keberhasilan pelaksanaan Piala Dunia yang menjamah negara-negara baru juga selalu disebut Blatter selama kampanyenya. Blatter juga menegaskan FIFA akan selalu menggalakkan perang terhadap korupsi. 

Sekilas Pangeran Ali bin Hussein

Pangeran Ali Janjikan Rp 13,3 Triliun untuk Negara 'Miskin', Sepp Blatter?

Pangeran Ali bin Hussein lahir di Yordania pada 23 Desember 1975. Dia adalah putra ketiga Raja Hussein dari Yordania, atau anak kedua dari raja dengan istri ketiganya, Queen Alia. 

ZURICH - Dua kandidat, Sepp Blatter dan Pangeran Ali bin Al Hussein dipastikan akan bersaing ketat dalam pemilihan Presiden FIFA 2015-2019 di Kongres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News