Pangi: PKB dan NasDem Tak Suka Pendatang, PDIP Menerima
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago heran Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih membuka ruang bergabungnya partai politik dari koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Padahal, kata Pangi, partai pendukung Jokowi merupakan pihak mayoritas di parlemen. "Sebenarnya kalau sudah lihat yang bergabung ke koalisi Pak Jokowi, kan sudah lebih 60 persen," kata Pangi saat dihubungi, Rabu (3/7).
Pangi tidak mengetahui secara pasti alasan Jokowi masih mengakomodir bergabungnya partai pendukung Prabowo. Dari analisisnya, Jokowi ingin menambah kuat stabilitas pemerintah dengan mengajak partai pendukung Prabowo bergabung.
"Untungnya cuma buat stabilitas pemerintah. Misalnya ada keberatan di partai utama. Jadi gerakan mereka terganggu lah," ucap dia.
BACA JUGA: PKB Minta Jatah 10 Menteri, NasDem 11, Hahaha
Menurut Pangi, Jokowi bakal mendapat efek negatif ketika mengakomodir partai pendukung Prabowo. Dia menduga, partai yang lebih dahulu mendukung Jokowi tidak terima dengan masuknya "pendatang".
"Cuma mereka orang yang tidak berkeringat, tiba-tiba mendapat jatah menteri. Secara etika, nuansa ikatan batin itu nyaman tidak?" ungkap dia.
Pangi mengingatkan, Jokowi harusnya mendengar partai politik pendukung sebelum menerima "pendatang". Sebab, keberatan partai pendukung bakal membuat kinerja Jokowi terganggu di pemerintahan.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago heran Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih membuka ruang bergabungnya partai politik dari koalisi pendukung Prabowo Subianto.
- Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran
- Demi Demokrasi, PDIP dan NasDem Disarankan Akur di Luar Pemerintahan
- Airlangga Membaca Peluang Kerja Sama PDIP - Prabowo, Begini Analisisnya
- Anies dan Cak Imin Kompak Sebut Koalisi Perubahan Selesai
- PDIP: Gibran Memang Berbohong, Sampai Dua Kali
- PKB Gabung dengan Koalisi Prabowo?