Pangkostrad Siap Beri Sanksi

Bentuk Tim, Selidiki Oknum Provokator

Pangkostrad Siap Beri Sanksi
Pangkostrad Siap Beri Sanksi
Pangkostrad juga sekilas memeriksa luka-luka yang dialami oleh anggotanya tersebut. “Kalian sudah menikah?,”tanya Pangkostrad yang kemudian dijawab oleh para anggotanya tersebut bahwa mereka belum ada yang menikah. Seusai menjenguk empat anggotanya yang dirawat di RS MM Dunda Limboto.

Rombongan Pangkotrad dan Kapolda kemudian langsung menuju Markas Polda Gorontalo untuk menggelar rapat khusus internal Polri dan TNI. Rapat yang digelar diruang rapat Kapolda tersebut sangat tertutup dan mendapat penjagaan ketat dari Provost Polda Gorontalo sehingga tidak mudah bagi wartawan untuk mengambil dokumentasi.

Para wartawan baru bisa mewawancarai Pangkostrad setelah hampir dua jam menggelar rapat tertutup. Kepada sejumlah awak media Pangkostrad Mayjen TNI Mohamad Munir mengatakan, bahwa beedasarkan hasil pertemuan antara pihaknya dengan Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Drs Irawan Dahlan telah dibahas beberapa hal penting terutama mengenai upaya untuk meredam permasalahan antara anggota masing-masing satuan baik  TNI dan Polri agar kedepan tidak semakin memanas. Diakui Pangkostrad, bahwa permasalahan antara anggota Brimob dan TNI Kostrad itu hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. 

Namun demikian ditegaskan Pangkotrad bahwa permasalahan ini tentunya tetap akan diselidiki siapa-siapa saja yang terlibat dalam aksi bentrok tersebut dan siapa yang menjadi dalang atau provokatornya. “Ya, saya maupun Pangdam VII WRB bersama Kapolda Gorontalo sudah sepakat agar nanti secara obyektif masalah ini diproses secara hukum jika ada oknum anggota yang terlibat baik dari TNI Kostrad maupun dari anggota Polri itu sendiri,”kata Mayjen TNI Mohamad Munir kepada wartawan di gedung Mapolda Gorontalo, Senin (23/4).

GORONTALO – Bentrok berdarah yang melibatkan oknum anggota Brimob Polda Gorontalo dan Kostrad 221 Gorontalo, Sabtu (21/4) lalu di Taman Menara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News