Pangkostrad Siap Beri Sanksi

Bentuk Tim, Selidiki Oknum Provokator

Pangkostrad Siap Beri Sanksi
Pangkostrad Siap Beri Sanksi
Lebih lanjut Mayjen TNI Mohamad Munir mengakui, bahwa anggotanya yang mengalami luka-luka berjumlah enam orang satu diantaranya dalam proses operasi karena mengalami luka tembak dibagian dada. Mohamad Munir juga menegaskan bahwa saat ini suda ada tim khusus yang akan menyelidiki apakah peluru yang bersarang di tubuh salah satu anggota Kostrad itu adalah peluru tajam atau peluru karet. 

Mengenai isu adanya pembakaran kantor Mapolsek Sumalata akibat serangan balasan anggota Kostrad hal itu dengan tegas dibantah oleh Mohamad Munir dan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanya menyesatkan saja. "Kita sudah sepakat agar kedepan bisa tercipta hubungan yang lebih harmonis lagi. Tujuanya tak lain untuk mencegah kejadian-kejadian serupa agar dalam hal ini TNI-Polri bisa melaksanakan tugas dalam rangka menciptakan suasana yang lebih kondusif," ucapnya.

Caranya kata Mohamad Munir yakni para pimpinan satuan harus berperan penuh untuk mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar. Menyelesaikan kesalahpahaman tidak dengan cara kekerasan melainkan dengan cara yang lebih komunikatif.

"Kalau ada yang melanggar jelas kita hukum sesuai ketentuan yang berlaku oleh masing-masing institusi. Ini dilakukan untuk mencegah gal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi. Saya yakin masyarakat Gorontalo dapat mencintai perdamaian dan kebersamaan yang harmonis,"tandasnya.

GORONTALO – Bentrok berdarah yang melibatkan oknum anggota Brimob Polda Gorontalo dan Kostrad 221 Gorontalo, Sabtu (21/4) lalu di Taman Menara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News