Panglima Ajak Ulama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Panglima Ajak Ulama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada acara Haul Masyayikh dan Silaturahmi Alim Ulama Banten di Pondok Pesantren Kananga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (3/1/2019). Foto: Puspen TNI

Menurutnya, menjalankan ibadah dengan baik, saling menghormati, menjalankan hak dan kewajiban, dan bahkan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan syariat Islam. Hal ini karena Pancasila diambil dari nilai-nilai luhur bangsa yang juga dijiwai oleh semangat Islami.

“Islam adalah agama yang Rahmatan Lil’alamin. Sebagai umat mayoritas, sudah sepatutnya umat Islam Indonesia menjadi umat yang membawa rahmat yang akan membawa kepada kebesaran dan kejayaan Indonesia raya,” ujarnya.

“Indonesia negeri tercinta ini dikaruniai berbagai suku bangsa, Ras, Agama dan latar belakang serta kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam yang menunggu untuk diolah dan menjadikan penduduknya sejahtera. Keberagaman dan kebhinnekaan itu seharusnya menjadikan Indonesia Negara yang kuat dari Negara lainnya,” kata Panglima TNI.

Menurutnya, para ulama pendahulu kita termasuk para pengasuh Pondok Pesantren Kananga serta para santrinya menyebarkan Islam melalui dakwah yang bijaksana, seperti Abah Sholeh, Abah Sughiri, Abah Mu’thi dan para santrinya menyebarkan risalah dengan mengedepankan ilmu, sehingga Islam diterima oleh masyarakat luas. “Itulah bukti Islam yang rahmatan lil alamin,” ucapnya seperti dilansir dalam siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.

Turut hadir pada acara tersebut, di antaranya Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Pangdivif I Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, Pangkoarmada I Laksda TNI Yudo Margono, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal, Wakabik Polri Irjen Pol. Suntana dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto.(fri/jpnn)


Persaingan dengan negara lain di masa mendatang akan semakin meningkat. Namun hanya negara yang memiliki sumber daya manusia unggul yang akan menjadi pemenang.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News