Panglima TNI: Pancasila Sudah Final, Tidak Boleh Mengubah

Panglima TNI: Pancasila Sudah Final, Tidak Boleh Mengubah
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan Orasi Kebangsaan di Kampus Unsera, Jalan Raya Serang-Cilegon Km. 5, Taman Drangong Serang, Kota Serang, Banten, Kamis (14/9/2017). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Pancasila sebagai Ideologi Negara sudah final sehingga tidak boleh mengubahnya. Jika ada yang mengajak untuk mengubahnya jangan dipercaya dan jangan diikuti.

“Jika ada yang mengajak untuk mengubahnya jangan dipercaya, dia adalah pengkhianat bangsa Indonesia,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan Orasi Kebangsaan di hadapan 2.000 Mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) di Kampus Unsera, Jalan Raya Serang-Cilegon Km. 5, Taman Drangong Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Kamis (14/9/2017).

Panglima menyampaikan orasi pada acara Program Pengenalan Studi dengan tema “Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global”.

Menurutnya, para pendiri bangsa telah merumuskan ideologi negara yakni Pancasila. Oleh karena itu, Panglima mengajak agar tetap menjaga, memelihara dan mempertahankan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa guna mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

“Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus tetap menjaga Pancasila dan jangan ragu-ragu dengan Pancasila, karena kita yang hidup sekarang bukan perebut atau pejuang kemerdekaan namun hanya sebagai penikmat kemerdekaan,” katanya.

Ia menegaskan Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sila-sila Pancasila tersebut harus diajarkan dan dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini. Seperti cara bertoleransi dalam beragama, berinteraksi dengan manusia, menunjukkan cara berbangsa, cara berdemokrasi dan cara mencapai keadilan bagi semua warga negara.

Selanjutnya, Panglima TNI menyampaikan Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke. Demikian juga Presiden RI Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Pancasila harus diamalkan, dikonkretkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.

“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Katolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Budha bukan Indonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” kata Jenderal Gatot.(fri/JPNN)


Pancasila sebagai Ideologi Negara sudah final sehingga tidak boleh mengubahnya. Jika ada yang mengajak untuk mengubahnya jangan dipercaya dan jangan diikuti.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News