Panglima TNI: Skema dan Pola Terorisme Semakin Dinamis

Panglima TNI: Skema dan Pola Terorisme Semakin Dinamis
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan ceramah kepada 965 Siswa Sesko TNI, Sespimti Polri, Sesko Angkatan dan Sespimmen Polri di Gedung Jenderal Soedirman Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung, Jawa Barat, seperti siaran pers Puspen TNI diterima, Rabu (20/7). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - BANDUNG - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan skema dan pola ancaman terorisme semakin dinamis dan meluas secara asimetris. Hal ini secara nyata mengancam kedaulatan dan pertahanan negara.

"Masa lalu definisi terorisme adalah kejahatan kriminal, sedangkan masa kini terorisme adalah kejahatan terhadap negara,” ujar Panglima TNI saat memberikan ceramah kepada 965 Siswa Sesko TNI, Sespimti Polri, Sesko Angkatan dan Sespimmen Polri di Gedung Jenderal Soedirman Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung, Jawa Barat, seperti siaran pers Puspen TNI diterima, Rabu (20/7).

Menurutnya, karena skema dan pola yang masif dan asimetris maka setiap kejadian teror di berbagai negara selalu membawa dampak yang sangat serius.

Dampak dari akibat serangan teroris bisa dilihat dalam beberapa fakta. Di antaranya tanggal 11 September 2001 WTC New York, Amerika Serikat sebanyak 2.977 orang tewas. Kemudian tanggal 26 November 2008 Mumbai, India sebanyak 170 orang tewas, tanggal 13 November 2015 Paris, Perancis sebanyak 129 orang tewas dan tanggal 15 Juli 2016 Nice, Perancis sebanyak 80 orang tewas.

Lebih lanjut, Panglima TNI menyampaikan pandangannya bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap negara. Seperti termuat dalam Resolusi 1566 Dewan Keamanan PBB bahwa terorisme tidak sama dengan aksi kriminal karena mengancam aturan sosial, kemananan individu, keamanan nasioanal, perdamaian dunia dan ekonomi.

"Jadi terorisme adalah kejahatan terhadap negara karena terorisme merusak negara dan sudah terbukti,” kata Panglima TNI.(fri/jpnn)


BANDUNG - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan skema dan pola ancaman terorisme semakin dinamis dan meluas secara asimetris. Hal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News