Panon Hideung…Hikayat Pertemuan Nada Dunia

Panon Hideung…Hikayat Pertemuan Nada Dunia
Sampul lagu Panon Hideung. Foto: Repro Youtube.

Katanya, Ismail Marzuki waktu itu sedang kasmaran sama Miss Eulis, penyanyi berdarah Sunda dan Arab. Bintang radio di zamannya.

"Eulis memang bermata indah, hidung mancung dan kulitnya kuning langsat. Gadis ini dipersunting Ismail Marzuki pada 1940."

Pop Sunda

Sejumlah Literatur menggadang-gadang Panon Hideung sebagai titik awal sejarah Pop Sunda di ranah industri rekaman.

Setelah Panon Hideung, berturut-turut disusul lagu Tongtolang Nangka, Tilil, Euis, dan Mojang Priangan.

"Lagu Tongtolang Nangka dan Tilil merupakan lagu lawas yang dipopulerkan Band Nada Kantjana pimpinan Moh. Jamin. Lagu Euis dipopulerkan oleh duet Bing Slamet dan Rita Zahara," tulis Arief Maulana dalam Pop Sunda Sejak Zaman Panon Hideung Tetap Dicintai Masyarakat, termuat di laman unpad.ac.id.

Menurut kajian orang-orang Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, ada hal menarik yang terungkap dalam sejarah perjalanan musik Pop Sunda periode awal. Yakni, lagu-lagunya dinyanyikan bukan oleh penyanyi dari Tatar Sunda.

“Lagu Panon Hideung yang dulu dinyanyikan Mus DS, diiringi oleh Orkes Teruna Ria pimpinan Oslan Husein. Keduanya justru orang Padang,” kata Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia saat Pidangan Seni Budaya Rumawat Padjadjaran bertajuk Pop Sunda Ti Mangsa ka Mangsa, di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa, 24 Desember 2013.

Sejarah lagu berbahasa Sunda yang senafas dengan lagu leluhur kaum Gypsi di Eropa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News