Pansus Orang Hilang, Manuver Politik
Rabu, 22 Oktober 2008 – 16:14 WIB

Pansus Orang Hilang, Manuver Politik
Menurut Haryanto, sebenarnya kasus orang hilang dan penculikan aktivis 1997/1998 itu sama dengan kasus Tragedi Semanggi I dan II, 27 Juli, Tanjung Priok dan Talangsari.
Baca Juga:
''Peristiwa itu buah dari kebijakan politik rezim berkuasa pada saat itu, yang dalam kenyataannya sulit dimintakan pertanggungjawaban hukumnya secara pribadi-pribadi terhadap para pejabat atau mantan pejabat yang diduga terlibat,'' imbuh Haryanto.
Jadi lanjutnya, semua kasus tersebut hanya dapat diselesaikan dengan menempatkan masalahnya dalam konteks perjuangan bangsa menuju kehidupan yang demokratis dan menghormati penegakkan hukum serta memajukan HAM.
"Dengan prinsip tersebut dan dalam rangka rekonsiliasi nasional guna memelihara persatuan seluruh anak bangsa, saya menyatakan mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berani mengambil alih tanggung jawab sejarah ini," tegasnya. (Fas/JPNN)
JAKARTA - Mantan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Haryanto Taslam, menilai langkah DPR mengaktifasi Panitia Khusus (Pansus)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia