Pansus Pelindo II Dicap Sudah Tak Lagi Mewakili Kepentingan Nasional

Pansus Pelindo II Dicap Sudah Tak Lagi Mewakili Kepentingan Nasional
Pimpinan Pansus Pelindo II. Foto: Ricardo/JPNN.com

Akademisi dari Universitas Indonesia itu memperkirakan Presiden Jokowi tidak akan mempertimbangkan rekomendasi dari pansus. Sebab, motivasi pansus hanya untuk memberi rekomendasi mencari kesalahan atasan RJ Lino yakni Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman menyoroti Pansus Pelindo II yang dinilainya tidak penting dan terlalu kecil dibentuk oleh DPR.

“Pelindo itu tidak ada apa-apanya kok itu bisa dijadikan hak angket dengan membentuk pansus. Itu kasus kecil, tidak usah diselesaikan melalui mekanisme pansus,” kata Benny.

Menurut Benny, Pansus Pelindo II tidak seperti usulan pembentukan Pansus Asap yang efek masalahnya dirasakan masyarakat.

Pernyataan sama disampaikan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin.

“Dari sisi manfaat dan kegentingan, jelas pansus asap lebih penting daripada Pansus Pelindo yang tidak luas cakupannya. Karena masalah asap yang terdampak hampir 40 juta jiwa,” kata Andi.

Sementara anggota Pansus Pelindo II sendiri, yang berasal dari PKS Refrizal, sempat mengungkap kecurigaannya bahwa Pansus Pelindo II ini hanya jadi alat politik PDIP untuk menjatuhkan Menteri Rini. (adk/jpnn)


JAKARTA - Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Pelindo II dinilai sudah tak lagi mewakili kepentingan nasional alias masyarakat di Tanah Air. Pansus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News