Pansus Pelindo II Pecah Kongsi, Ini Indikasinya

Pansus Pelindo II Pecah Kongsi, Ini Indikasinya
Pimpina Pansus Pelindo II. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PKS yang duduk di Pansus Angket Pelindo II, Refrizal mulai curiga ada kepentingan politik terselubung PDI Perjuangan dengan menjadikan pansus sebagai 'senjata' menyerang Menteri BUMN Rini Soemarno.

Hal ini disampaikan Refrizal, menanggapi pembatalan mendadak pemeriksaan Rini oleh Pansus Pelindo II pada Rabu (28/11). Pihaknya menduga pembatalan dilakukan karena alat serang terhadap Rini di pansus belum cukup ampuh.

"Mungkin alat serang untuk Menteri BUMN masih kurang kali. Kan targetnya satu, Menteri BUMN harus direshuffle kan. Alat serangnya masih kurang. Baru 200 juta alat serangannya," ujar Refrizal, merujuk dugaan gratifikasi terkait pembelian perabotan rumah dinas Rini oleh Dirut Pelindo II.

Dugaan Refrizal bukan tanpa dasar. Sebab, kalau hanya untuk menyasar seorang Dirut Pelindo RJ Lino, maka PDIP sebagai partai pendukung pemerintah tinggal minta ke Presiden Jokowi untuk menggantinya.

"Kalau enggak cocok dengan Dirut Pelindo, PDIP kenapa enggak suruh Jokowi ganti? Kalau Anda enggak suka sama orang ini, bilang saja sama Jokowi," tukasnya.

Politikus asal Sumbar ini menegaskan bahwa PKS ingin semangat pansus diarahkan untuk pembenahan BUMN. Itu sebabnya dia konsisten bahwa Pansus Pelindo bukan untuk menarget orang per orang. Sehingga dia heran mengapa pemanggilan terhadap Menteri Rini tiba-tiba dibatalkan begitu saja.

"Harusnya rapat internal dulu. Sudah ada undangannya kok ganti-ganti saja. Hari ini dengan Menteri BUMN, saya tanya kemaren sudah siap. Ternyata batal. Makanya saya bingung sebagai anggota, kok tiba-tiba batal. Siapa ini yang buat," ujarnya mempertanyakan pembatalan pemeriksaan Rini. (fat/jpnn)


JAKARTA - Politikus PKS yang duduk di Pansus Angket Pelindo II, Refrizal mulai curiga ada kepentingan politik terselubung PDI Perjuangan dengan menjadikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News