Pantang Underestimate

Pantang Underestimate
Pantang Underestimate
"Hal yang sangat menonjol dari SM adalah mental tak mau kalah mereka yang sangat besar. Kalau mereka kalah sekali, tentu mereka akan mencari pelampiasan. Itulah yang membuat mereka akan semakin berbahaya di seri ketiga nanti," terang pemain yang karib disapa Yayan tersebut.

CLS sendiri sebagai satu-satunya tim yang mampu melakukan sapu bersih di Solo tentu ingin mempertahankan performanya. Jika mampu menampilkan permainan seperti saat memukul SM, Agustinus Indrajaya dkk berpotensi terus meledak. Para pemain CLS memang terlihat super saat bersua SM. Kecepatan mereka terbukti mampu memporak-porandakan SM. Indikasinya, mereka mampu melakukan steal hingga 18 kali. Namun, turn over CLS juga hanya 17.

Nah, bicara tentang persaingan di papan atas tentu tak bisa dilepaskan dari Garuda Speedy Bandung dan Dell Aspac Jakarta. Keduanya juga bakal tancap gas di seri ketiga mendatang.

Di seri kedua lalu, Garuda hampir saja melakukan sapu bersih. Namun, performa buruk saat bersua Aspac akhirnya harus berbuah kekalahan dengan skor 51-60. Kebetulan, lawan pertama Garuda di Palembang adalah Aspac. Octoviano Permata Sura dkk tentu tak ingin mengulangi kesalahan saat menciptakan 27 turnover seperti seri kedua lalu. Garuda sendiri sebenarnya cukup meyakinkan di sisi defense saat seri kedua.

Mereka "cuma" kemasukan 45,6 poin per laga. Garuda juga masih memegang status sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit, yakni 521 poin. Tapi, kekalahan saat bersua Aspac bisa menjadi bukti bahwa defense Garuda belum konsisten jika bersua sesama tim mapan.

SOLO - Flexi NBL Indonesia seri kedua memberikan pelajaran berharga bagi klub-klub unggulan. Mereka tak boleh lagi menunjukkan sikap underestimate

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News