Panwaslu Usut Materi Ceramah Rhoma

Panwaslu Usut Materi Ceramah Rhoma
Rhoma Irama. Foto: Arundono/JPNN
Ramdansyah menegaskan bahwa alat bukti sudah sangat lengkap. Bahkan, bukti-bukti tersebut sudah sangat otentik. Karena itu, bisa saja insiden ceramah Rhoma langsung diteruskan ke kepolisian untuk diproses pidana. "Bisa saja diserahkan ke polisi karena sudah jelas diatur ada pasal pidana pemilu karena hasutan berbau SARA," ungkapnya.

Namun, keputusan final akan dibicarakan pimpinan Panwaslu. "Tidak berarti dalam pilkada semua hal dilarang, tapi juga tidak berarti semua hal boleh dilakukan. Bang Rhoma memang tidak ada dalam daftar tim sukses yang diserahkan. Tapi, kami akan lihat realitasnya di lapangan," kata Ramdansyah.

Sementara itu, dukungan politik kepada Foke-Nara terus bertambah. Setelah Golkar, giliran PKS memberikan dukungan. Hal itu disampaikan langsung Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS, Jakarta, kemarin. Hadir dalam acara tersebut, antara lain, calon dari PKS Hidayat Nur Wahid yang tereliminasi pada putaran pertama pilgub DKI Jakarta dan Foke-Nara.

Luthfi menyatakan, alasan utama PKS mendukung Foke didasari kesamaan visi dan misi untuk Jakarta. PKS mempertimbangkan kesiapan pasangan calon untuk bisa melaksanakan program kerja dan visi-misi pasangan Hidayat-Didik J. Rachbini. "Kami menilai (Foke-Nara) lebih siap dalam mengintegrasikan program-program yang diusung PKS yang sudah dijabarkan Pak Hidayat dan Pak Didik," ujar Luthfi.

JAKARTA - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terus mengusut dugaan pelanggaran suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan terlapor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News