Pilkada Serentak 2017
Papa Novanto Senang Banyak Jago Golkar Menang
Lebih lanjut Nurdin menegaskan bahwa Golkar tidak menerapkan mahar politik dalam penentuan pasangan calon. Hal itu membuat sistem pencalonan di Partai Golkar berjalan baik.
Sebagai contoh adalah keputusan Partai Golkar mengusung duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat dalam pilkada DKI. Nurdin menegaskan, tentu ada kontribusi Golkar untuk memenangkan duet petahana di pilkada DKI itu.
”Sistem kami berjalan sampai tingkat bawah, termasuk real count kami tidak jauh berbeda dengan hasil quick count,” jelasnya.
Namun, persentase kemenangan Partai Golkar bisa saja bertambah. Sebab, saat ini Partai Golkar masih menanti hasil perhitungan riil pilgub provinsi Banten.
Ketua Badan Pemenangan Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera Nusron Wahid mengatakan, sampai saat ini pasangan Wahidin Halim – Andika Hazrumy masih unggul tipis dari pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarif di Banten. Selisih suara dua pasangan calon itu masih ketat sampai penghitungan Jumat sore.
”Suara masuk sudah 84 persen, masih unggul pasangan WH Andika, kami prediksi selisih suara sekitar 92 ribu,” kata Nusron.(bay)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara hasil pilkada serentak 2017. Namun, Partai Golongan Karya merasa optimistis
Redaktur & Reporter : Antoni
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- BSN Partai Golkar Optimistis Capai Target 70 Persen di Pilkada 2024
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar 2024
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional