Papua Mencekam, Polisi Dipanah

Papua Mencekam, Polisi Dipanah
TURUNKAN BINTANG KEJORA - Wakapolres Mimika Kompol Mada Indra Laksanta,SIK naik di atas kendaraan taktis Baracuda bersama aparat lainnya hendak menurunkan bendera Bintang Kejora yang dikibarkan massa di Lapangan Timika Indah, Timika, Papua pada peringatan 1 Desember, Kamis (1/12). Foto: Radar Timika/JPNN
JAKARTA - Ketenangan di Bumi Papua kembali terusik oleh insiden berdarah yang merenggut nyawa aparat. Kemarin, dua orang polisi di Jayapura kemarin diserang belasan orang dengan senjata tradisional. Salah seorang polisi dikabarkan luka berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menuturkan peristiwa tersebut bermula saat Polres Jayapura menerima aduan masyarakat pada pukul 01.00 WIT. Dua orang anggota polisi kemudian berangkat memeriksa. Mereka adalah Kanit Intel Polsek Nimbokorang Bripka Dian Budi Santosa dan bintara dari Satuan Intelkrim Polres Jayapura Bripda Ridwan Napitupulu.

Nah, dalam perjalanan tersebut, mereka diserang sekitar 15 orang yang bersenjata panah dan parang. Mereka berdua berusaha menyelamatkan diri dengan meloncat ke Sungai Kali Niru. Bripka Dian selamat karena berpegangan pada pohon sagu, sedangkan Bripda Ridwan tertangkap dan dianiaya hingga luka parah.

Setelah insiden tersebut, tidak ada lagi kabar soal Bripda Ridwan. Dia bahkan sempat dianggap tewas karena menderita luka berat akibat panah dan senjata tradisional. Namun, anggota Koramil kemudian melaporkan bahwa ada satu anggota Polri yang berada di Rumah Sakit Youwari, Sentani, Jayapura. Anggota tersebut kemudian dikenali sebagai Bripda Ridwan. "Dia sedang dirawat di rumah sakit karena menderita luka parah di bagian wajah dan pinggang," kata Saud.

JAKARTA - Ketenangan di Bumi Papua kembali terusik oleh insiden berdarah yang merenggut nyawa aparat. Kemarin, dua orang polisi di Jayapura kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News