Para Istri Menteri di OASE Bersama KLHK Selamatkan Mangrove
Menteri LHK juga telah berbicara secara khusus dengan Menteri Lingkungan dan Iklim Norwegia, Ola Elvestuen, di Throndheim terkait pengelolaan mangrove, setelah langkah Ibu Negara Iriana berbicara di KTT G-20 pertengahan Juni lalu di Osaka.
BACA JUGA : Demi Kepentingan Demokrat, Dorong Pakde Karwo jadi Menteri, Jangan AHY
Menteri LHK juga telah membahas hal ini dengan Menteri-Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Jerman dan Australia.
Menteri Siti mengingatkan mangrove memiliki manfaat untuk melindungi erosi dan abrasi dan menjadi tempat berkembang biaknya fauna dan biota laut. Mangrove juga menjadi sumber pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan ekowisata, hasil hutan non kayu, dan silvofishery.
Menteri menyatakan mangrove efektif untuk menahan gelombang tsunami. Hasil penelitian menyatakan tanaman mangrove selebar 100 meter dengan ketinggian akar 30 centimeter sampai 1 meter dapat mereduksi besarnya gelombang tsunami hingga 90%.
Mangrove juga memiliki kemampuan menyerap emisi gas rumah kaca (GRK) 5 kali lebih baik dari tanaman hutan lainnya.
Terkait hal ini, Menteri menyatakan sudah mengundang Negara-negara sahabat melihat hutan mangrove di Indonesia sebagai bagian dari pengendalian perubahan iklim global.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang memimpin OASE Kabinet Kerja memang punya kepedulian besar terhadap kelestarian mangrove.
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon
- Antisipasi Karhutla, Menteri Siti: KLHK Lakukan 3 Langkah Strategis Termasuk Pemanfaatan TMC
- Menteri LHK dan Presiden IUCN Gelar Pertemuan Bilateral, Nih Agendanya
- KLHK dan PMI Menjalin Kerja Sama, Begini Komentar Menteri Siti dan Pak JK