Para Jurnalis Membentuk Tim Pencari Fakta Usut Kematian Demas Laira

Para Jurnalis Membentuk Tim Pencari Fakta Usut Kematian Demas Laira
Mendiang Demas Laira (28), wartawan yang diduga korban pembunuhan. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) membentuk tim pencari fakta atas kematian Demas Laira (28) seorang wartawan sulawesion.com Biro Mamuju.

Media siber ini adalah anggota AMSI Wilayah Sulawesi Utara. Wens Manggut, dalam Kongres ke II AMSI terpilih lagi jadi Ketua Umum AMSI 2020-2023, menyatakan pembentukan tim pencari fakta ini untuk menggali lebih jauh penyebab kematian Demas Laira.

Tim ini akan dipimpin oleh Anhar, Ketua AMSI Wilayah Sulawesi Barat bersama Agust Hari Ketua AMSI Sulawesi Utara, Erwin Bahar Ketua AMSI Sulawesi Selatan serta Supardi Bado Pemimpin Redaksi media sulawesion.com.

Tim ini didukung anggota AMSI Sulawesi Barat dan juga organisasi dan individu lain yang mau bergabung dan disupervisi Upi Asmaradhana.

Tim pencari fakta ini diterjunkan mulai Minggu 23 Agustus dan akan langsung mengumpulkan dan memverifikasi informasi serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian Demas Laira.

"Tugas utama tim ini akan melakukan pencarian fakta secara langsung dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat," kata Wens,  COO KapanLagi Youniverse.

Sebelumnya, Demas Laira ditemukan meninggal dunia di Dusun Salubijau, Jalan Poros Mamuju-Palu, Provinsi Sulawesi Barat, pada Kamis 20 Agustus lalu, dengan beberapa luka tusuk pada tubuhnya.

Kematian Demas Laira dinilai banyak kejanggalan. Diduga meninggalnya wartawan muda ini  berkaitan dengan pemberitaan yang sebelumnya dibuat oleh Demas.

"Tim ini akan bekerja mulai Minggu, 23 Agustus, mohon dukungan semua pihak. Kita akan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk aparat kepolisian untuk mengungkap pembunuhan ini apa berkaitan dengan pemberitaan atau tidak," kata Anhar, Ketua Tim Pencari Fakta Pembunuhan Jurnalis Demas Laira.

Kematian jurnalis muda di Mamuju bernama Demas Laira dinilai banyak kejanggalan sehingga dibentuk tim pencari fakta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News