Para Perempuan yang Meraung-raung di Atas Lahan KEK Mandalika

Para Perempuan yang Meraung-raung di Atas Lahan KEK Mandalika
Warga melakukan perlawanan di lokasi land clearing di lahan KEK Mandalika, Minggu (10/1). Foto: M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK

“Setelah tuntas land clearing Sibawaih ini, maka kegiatan berlanjut untuk tanah enklave yang sudah dikonsinyasi. Jadi kegiatan land clearing akan running terus, mengingat jadwal pelaksanaan pembangunan infrastruktur tidak bisa ditunda lagi,” ungkap Awan seperti dikutip dari Radar Lombok.

Di satu sisi, jadwal pelaksanaan ajang MotoGP sudah dekat.

Konon Februari nanti akan dilakukan pengecekan dari Dorna selaku penyelenggara MotoGP.

Sebelum pembersihan lahan ini, pihaknya juga sudah mengidentifikasi dan mengklarifikasi permasalahan di masyarakat.

Termasuk objek lahan yang akan dibersihkan ini.

“Ada empat objek gugatan keperdataan. Jadi ada gugatan nomor 59, 88, 26, dan nomor 68. Gugatan tersebut dimenangkan pihak lawan dari pemilik objek tanah, yakni orang tua dari Sibawaih atas nama Amaq Semin dan keempat gugatan ini sudah inkrah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Awan juga membantah apa yang disampaikan Sibawaih bahwa lahan yang dibersihkan salah objek. Karena objek eksekusi ini sudah diidentifikasi dan diukur ulang bersama seluruh tim dengan melibatkan BPN.

Hasilnya sudah sesuai dengan putusan-putusan keperdataan. “Jadi alas hak dari ITDC lebih kuat dan luas lahan yang kami bersihkan ada sekitar 3,4 hektare. Untuk saat ini kami belum menyentuh bangunan karena kami prioritaskan ke jalur yang superprioritas yakni lintasan utama. Namun ke depan kami tetap mengeksekusi bangunan di atas lahan ini,’’ tegasnya.

Konon Februari nanti pihak Dorna selaku penyelenggara MotoGP akan datang ke KEK Mandalika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News