Para Tenaga Medis Rela tak Pulang Berbulan-bulan, Warga Malah Asyik Jalan-jalan

Para Tenaga Medis Rela tak Pulang Berbulan-bulan, Warga Malah Asyik Jalan-jalan
Ilustrasi - Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernapasan di ruang ICU. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tenaga medis COVID-19 di Jakarta mengaku tidak sempat pulang ke rumah hampir satu hingga tiga bulan karena harus bertugas memastikan seluruh pasien tertangani dengan baik.

Bahkan di saat hari raya juga mereka tetap bertugas menjadi pasien covid-19.

"Sudah hampir, tiga bulan tidak ketemu sama mama, sama ayah. Paling pulang ketemu sama suami, sempet juga harus dipisah dengan anak," kata Lia, salah seorang dokter penanganan COVID-19 di Puskesmas Duren Sawit, dalam unggahan video di akun milik Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta di Instagram.

Tidak hanya Lia, ada juga tiga orang dokter lainnya yaitu Indriani Febriani, Kevin William Hutomo, dan Suhartiningsih yang bernasib sama tidak bertemu keluarganya lebih dari satu bulan akibat penanganan COVID-19.

Di tengah momen perayaan Lebaran yang biasanya digunakan banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga, para tenaga medis itu memilih tetap bertugas dan tinggal di fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah dibandingkan pulang ke rumah.

"Sebisa mungkin saya tidak pulang ke rumah karena bisa aja saya menjadi 'carrier' (pembawa virus)," kata Kevin.

Pada saat diminta menghubungi keluarganya lewat panggilan telepon, keempatnya meminta maaf karena tak bisa pulang ke kampung halamannya.

Bahkan dokter Indriani yang bertugas di RSUD Pasar Minggu menitikkan air mata saat ibunya berpesan agar anaknya itu tetap berjuang melayani pasien COVID-19, meski berlebaran tanpa berjumpa dengan keluarganya.

Para tenaga medis menyayangkan masih banyak warga yang abai pada aturan PSBB di tengah pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News