Parlemen Jegal Niat Pemerintah Menambang di Lahan Masyarakat Adat
Kamis, 10 Maret 2022 – 23:09 WIB

Warga suku Shanenawa menari bersama-sama dalam suatu upacara untuk menghormati alam dan memohon agar kebakaran hutan Amazon segera berakhir. Foto: ANTARA/REUTERS/Ueslei Marcelino/TM
"Brazil berada di persimpangan jalan. Deforestasi Amazon tidak terkendali, kekerasan terhadap masyarakat adat meningkat dan perlindungan lingkungan dirusak," kata Veloso dalam pidatonya.
Kelompok-kelompok lingkungan dan hak asasi, ahli geologi dan bahkan jaksa federal memperingatkan bahwa Bolsonaro menggunakan dalih krisis Ukraina untuk mendesak RUU yang memungkinkan tidak hanya pertambangan tetapi juga eksplorasi minyak dan bendungan pembangkit listrik tenaga air di tanah adat yang dilindungi oleh konstitusi Brazil.
Kantor kejaksaan untuk kasus adat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa RUU itu tidak konstitusional dan dapat menyebabkan kepunahan beberapa suku asli di Amazon. (ant/dil/jpnn)
Parlemen berhasil gagalkan misi pemerintah meloloskan undang-undang yang akan memungkinkan penambangan di reservasi pribumi
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Bekas Tambang Nikel