Parpol Hanya Sibuk Jelang Pemilu
Penyebab Kerepotan Verifikasi di KPU
Sabtu, 13 Oktober 2012 – 06:31 WIB

Parpol Hanya Sibuk Jelang Pemilu
Peneliti Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Veri Junaidi menambahkan, tidak fair jika parpol serta merta menyalahkan KPU. Faktanya, syarat verifikasi parpol sebagaimana aturan UU Pemilu memang berat. Jika tidak memenuhi persyaratan verifikasi, parpol tentu tidak memenuhi syarat untuk bisa memperjuangkan aspirasi rakyat. "Menjelang 2014 (pemilu legislatif, Red) mereka baru serius. Namun, organisasinya tidak berkelanjutan," ujar Veri.
Tapi, syarat yang berat itu juga harus menjadi kewajiban KPU untuk melayani parpol calon peserta pemilu. Selain itu, KPU diharamkan memberikan kelonggaran kepada parpol terkait berkas verifikasi. Bisa dipastikan akan banyak protes bermunculan setelah verifikasi administrasi dilakukan. "Karena itu, KPU harus bekerja secara rapi," tandasnya.
Di tempat yang sama, Komisioner KPU Ida Budhiati menyatakan, KPU selama ini sebisa mungkin berusaha memudahkan akses dan bantuan kepada parpol dalam proses verifikasi. Mekanisme Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) bukan bermaksud menghambat parpol peserta pemilu. Sipol justru memudahkan parpol dalam melakukan pendaftaran berkas. "Entri data di Sipol bisa dilakukan di semua KPU kabupaten/kota," ujar Ida.
Dalam waktu yang bersamaan, ujar Ida, parpol juga bisa memantau secara terbuka proses verifikasi melalui Sipol. Jika parpol mengalami kesulitan, KPU siap memberikan bantuan asistensi melalui tim yang sudah dipersiapkan. "Ada tim help desk KPU yang siap memberikan informasi dan asistensi kesulitannya," tandasnya. (bay/c4/agm)
JAKARTA - Proses verifikasi parpol sebagai peserta pemilu seharusnya dianggap merupakan kewajiban. Keluhan parpol terhadap mekanisme verifikasi yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Megawati Bilang PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
- Kader PDIP Siap-Siap, Megawati Bakal Buat Tur Indonesia, Dimulai dari Aceh Sampai Merauke
- Tanggapi Kecelakaan Berulang dengan Korban Massal, Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Sejumlah PAC PDIP Banten Minta DPP Kembalikan Hak Tia Rahmania