Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Ini 2 Isu Andalannya

Keberhasilan Partai Buruh memenangi pemilu Australia juga tak terlepas dari andil para pemilih di Australia Barat yang meninggalkan koalisi Morrison.
Saat merayakan kemenangan Partai Buruh di Sidney, Albanese yang dikenal pragmatis bertekad untuk menyatukan Australia.
Dia berjanji untuk mengakhiri perpecahan di Australia dan menilai bahwa masyarakat di negeri Kanguru itu ingin bersatu dan mencapai kepentingan dan tujuan bersama.
Albanese, yang berasal dari kelas pekerja itu, juga menilai bahwa masyarakat telah lelah dengan perbedaan karena yang mereka inginkan adalah kebersamaan sebagai sebuah bangsa.
Selama 26 tahun sejak Albanese pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen, Partai Buruh berada di pemerintahan hanya lima tahun, ketika Australia dipimpin oleh Kevin Rudd dan Julia Gillard di masa yang penuh gejolak.
Albanese pertama kali menjadi menteri setelah kemenangan Partai Buruh pada pemilu 2007. Karir politiknya melesat setelah mengambil alih kepemimpinan oposisi usai kekalahan telak partai itu pada 2019.
Keturunan imigran pekerja
Albanese menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya kandidat dengan "nama non-Anglo Celtic" yang mencalonkan diri sebagai PM dalam 121 tahun keberadaan jabatan itu di Australia.
Keberhasilan Partai Buruh meraih suara terbanyak dalam Pemilu Australia juga menghantarkan pemimpinnya, Anthony Albanese jadi perdana menteri selanjutnya
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes