Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Ini 2 Isu Andalannya
"Nama non-Anglo Celtic" merujuk pada riwayat Albanese, keturunan imigran bangsa Inggris yang bukan dari kalangan berdarah biru. Dia tumbuh dari keluarga sederhana di pinggiran Sidney, Camperdown.
"Ibuku memimpikan kehidupan yang lebih baik untukku," katanya, yang berharap perjalanan hidupnya bisa menginspirasi orang Australia untuk meraih cita-cita.
Pria berusia 59 tahun itu ingin agar Australia terus menjadi negara yang tidak menghiraukan asal muasal warga, apa kepercayaan mereka dan dari keturunan mana mereka berasal.
Ia juga ingin Australia terus menjadi negara yang tidak membatasi kesempatan warganya, seperti dikutip dari AP.
Albanese terlahir dari keluarga Katholik Roma dan dibesarkan oleh seorang ibu tunggal bernama Maryanne Ellery di lingkungan kelas pekerja di Sidney.
Keluarga Albanese yang konservatif secara sosial itu harus menyimpan rahasia demi menghindari skandal "tidak sah" dalam keluarga kelas pekerja di Australia pada dekade 1960-an.
Dia diberitahu bahwa ayahnya yang berkebangsaan Italia, Carlo Albanese, wafat dalam kecelakaan mobil tak lama setelah menikah dengan Ellery yang berdarah Irlandia-Australia di Eropa.
Namun, saat Albanese berusia 14 tahun, ibunya mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya belum meninggal dan kedua orang tuanya tidak pernah menikah.
Keberhasilan Partai Buruh meraih suara terbanyak dalam Pemilu Australia juga menghantarkan pemimpinnya, Anthony Albanese jadi perdana menteri selanjutnya
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Sarung Tangan Buatan Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Merambah Pasar Australia
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali