Pasangan Sesama Jenis di Taiwan Harus Bayar Miliaran untuk Punya Anak

Jia-Ying mengatakan keluarga mereka merasa keluarga LGBT "lebih banyak kekuatannya daripada kelemahan".
"Tentu saja awalnya dianggap buruk, tapi saat kita punya identitas diri yang kuat, besarnya perhatian dunia pada keluarga kami bisa jadi spesial," ujarnya.
Yi-Qi mengatakan tanpa mempedulikan apakah pasangan yang membesarkan sama jenis atau tidak, orangtua harus mengajarkan anaknya untuk mencintai diri sendiri dan memiliki pola pikir sehat.
Seruan mengubah aturan
Lembaga Advokasi Hak Keluarga LGBT Taiwan mengajukan tiga tuntutan utama dalam forum yang diadakan Dewan Pembangunan Nasional tahun lalu.
Platform ini memberikan kesempatan kepada publik untuk memberikan masukan atas undang-undang yang nantinya akan diusulkan.
Tuntutan pertama adalah bagaimana Undang-Undang Reproduksi Berbantuan, yang melindungi hak dan kepentingan pasangan tidak subur melalui inseminasi buatan, harus mencakup pasangan sesama jenis.
Yang kedua adalah amandemen RUU adopsi non-biologis, dan yang ketiga adalah bahwa subsidi untuk bantuan reproduksi dan tunjangan pengasuhan anak di bawah paket kesejahteraan sosial harus mencakup pasangan sesama jenis.
ABC telah menghubungi Administrasi Promosi Kesehatan Taiwan di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan untuk memberikan komentar tetapi tidak menerima tanggapan.
Pasangan sesama jenis di Taiwan harus mengeluarkan biaya miliaran untuk bisa punya anak
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina