Pasar Uang Turun, Investor Pindah ke Obligasi dan Saham

jpnn.com - JAKARTA – Minat berinvestasi di pasar uang diyakini akan turun setelah munculnya kebijakan seven days reverse repo rate. Para investor diprediksi menerapkan strategi berbeda.
Mereka diyakini akan memindahkan portofolio investasi menjadi obligasi atau saham yang menawarkan potensi keuntungan lebih besar. Hal itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Pengawasan Pasar Modal Nurhaida.
Dia yakin, investor akan menghitung ulang portofolio investasi karena tenor BI rate yang mencapai setahun memberikan hasil investasi yang berbeda. Itu bila dibandingkan dengan reverse repo rate yang bertenor tujuh hari.
“Investor bakal masuk ke tempat yang memberikan keuntungan lebih baik sesuai dengan target sasaran investasinya,’’ kata mantan ketua Bapepam-LK tersebut, Minggu (17/4) kemarin.
“Kalau melihat ada penurunan bunga, investor akan masuk ke obligasi. Kalau kurang puas, mereka bisa switch ke saham yang memberikan return lebih tinggi,’’ tambah Nurhaida.
Pernyataan Nurhaida setidaknya menjelaskan tekanan jual yang dialami saham-saham sektor perbankan pada akhir pekan lalu. Indeks saham sektor finance yang dimotori perbankan turun 1,32 persen.
Sejak awal tahun, sektor itu merosot 3,01 persen meski indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 5,02 persen. (gen)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya